Menjamak Sholat

Jilid 1
Kwajiban bagi umat islam adalah sholat lima waktu, yang merupakan rukun islam kedua. Disini, saya akan sedikit membahas masalah menjamak/menggabungkan  sholat.
Diantara sebab yang diperbolehkan seseorang menggabungkan sholat adalah sebagai berikut :
1.      Menjamak Sholat di Padang Arafah dan Muzdalifah
2.      Menjamak Sholat ketika bepergian
3.      Menjamak Sholat ketika sedang turun hujan
4.      Menjamak Sholat karena sakit atau udzur syar’i
5.      Dll.

Nah, mungkin bagi anda yang menjadi pertanyaan besar ada pada nomer tiga (3), yakni Menjamak Sholat ketika sedang turun hujan ??

Pengalaman saya di negri yang bermadzhab Maliki (W. 179 H) tepatnya di Maroko, mengharuskan saya menulis artikel ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Pendapat Ulama tentang Menjama’ Sholat ketika sedang turun hujan sebagai berikut :
ü  Imam Malik (W. 179 H) : seseorang diperbolehkan menjamak taqdim sholat maghrib dan isya, itupun khusus bagi orang yang ada di masjid. Dan dimakruhkan menjamak sholat dhuhur dan asar. Jadi, ini persis yang saya alami di negara Maroko, biasanya pada musim dingin, adapun tata caranya sholat maghrib dulu 3 (tiga) rakaat selanjutnya langsung sholat isya 4 (empat) rakaat.
ü  Imam Syafii (W. 204 H) : seseorang diperbolehkan menjamak sholat dhuhur dengan asar atau maghrib dengan isya menggunakan jamak taqdim, dengan syarat sedang turun hujan ketika hendak memulai sholat (takbiratul ihram) dan masih turun hujan ketika pembukaan sholat yang kedua (maksudnya asar/isya).


ü  Imam Hanbali (W. 241 H) : seseorang boleh menjamak sholat maghrib dengan isya baik menggunakan jamak taqdim atau jamak ta’khir, akan tetapi khusus bagi orang yang ada di masjid.

Demikian ringkasan dari kitab Feqih Sunah, Jilid 1 hal. 207.

0 komentar:

Posting Komentar